AKHIR PEKAN

PUISI

Aku ingin melaut di matamu yang samudera, menjelma perahu kecil dan menyusuri pantai-pantai tempat engkau pernah kesepian, pernah kehilangan. Aku akan membawa bekal roti biar tak lapar dan sebotol aqua biar tak tersedak ketika ombak tiba-tiba menerjang tubuh kita yang menjadi kanak-kanak.

Aku ingin mendaki tubuhmu yang mahameru. Walaupun selalu ada aroma mantan kekasihmu di puncak itu, di sana aku akan swafoto dengan tongsis agar kita eksis, menjadi petualang untuk konten instagram kekinian.

Aku ingin tidur di bibirmu yang bintang lima tanpa resepsionis berwajah manis. Tanpa bantal guling, aku akan nyenyak walau kadang keletihanmu menciptakan deru mesin pabrik yang tak berhenti membuat pekerjanya menggerutu, karena sakit telinganya tak pernah sebanding dengan tunjangan masa depan mereka.

Aku ingin tamasya di dalam kepalamu yang ramah seperti Yogyakarta dan menantang seperti di Dufan. Di depan pintu loket wahana halilintar, aku membayangkan yang berputar-putar itu adalah kenanganmu, sewaktu-waktu bisa melemparkan tubuhku keluar dari kursi wahana hingga ke kilometer nol yang menjadikan diriku bukan siapa-siapa.

2018

5 pemikiran pada “AKHIR PEKAN

Tinggalkan komentar